Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag) Kabupaten
Natuna, Chaidir Char memastikan stok sembilan bahan pokok (sembako) di
Natuna aman hingga lebaran Idul Fitri, mendatang. Perkiraan ini
didasarkan pada pantauan stok sembako yang ada di berbagai pedagang dan
grosir.
"Hingga lebaran sembako aman, tak ada yang perlu dikhawatirkan mengenai ketersediaan, apalagi kapal lancar keluar masuk, semakin aman lagi," kata Chaidir Char di Pantai Kencana, Jalan Soekarno Hatta Ranai, Kecamatan Bunguran Timur, Kamis (18/6) saat meninjau akivitas penjualan takjil.
Char menyebutkan, kemanan stok sembako itu bukan hanya di kota Ranai atau kecamatan-kecamatan tertentu saja, melainkan diseluruh desa yang ada di Kabupaten Natuna juga aman dari ancaman kekurangan semabako.
Hal ini menurut dia tidak lepas dari lancaranya transportasi dan amannya cuaca laut sehingga para pedagang bahkan masyarakat itu sendiri menyetok barang sejak jauh-jauh hari sebelumnya.
"Intinya kita di Natuna ini tidak akan pernah kekurangan pangan kalau transportasinya lancar, dan kondisi alamnya bersahabat, penyebab kelangkaan yang paling utama dua hal ini. Saya sudah turun ke beberapa desa dan saya sudah menurunkan tim dari Prindag untuk memantau, masyarakat juga sudah menyetok sendiri sembako itu," tegasnya.
Terkait harga menjelang lebaran, Char mengaku sudah berkoordinasi dengan para pedagang agar jangan sampai ada lonjakan harga yang sampai ekstrim, karena kasian masyarakat pembeli. Permintaan itu pun sangat diterima oleh para pedagang.
"Harga juga aman, tidak ada masalah. Kami sudah bincang-bincang dengan para pengusa agar bagaimana harga tetap stabil, para pedagang itu pun juga mamu mempertahankan stabilitas harga, kalau pun ada kenaikan paling kenaikan yang wajar, seperti harga barang naik Rp100, Rp200 atau bahkan hingga Rp1000 masih wajarlah untuk di Natuna," papar Char.
Menurut dia, masyarakat Natuna sejak dahulu tidak terlalu mempermasalahkan harga barang asalkan barang itu ada untuk dibeli. Mereka sepertinya tidak perduli dengan naik turunnya harga.
"Dan kalau urusan harga, masyarakat kita di sini gak ngurus, gak peduli mereka barang itu mau mahal atau murah, yang penting bagi mereka itu ada barang yang dibeli. Dan keberadaan barang itu lah yang secering kali membuat masyarakat ini khawatir," ungkapnya.
Ia berharap ketersediaan barng di stabilitas harga senantiasai berpihak kepada masyarakat agar daya beli dari masyarakat selalu ada, "Kita berharap tol laut bisa segera menjangkau Natuna agar arus keluar masuk barang semakin lancar," harapanya. (fat)
"Hingga lebaran sembako aman, tak ada yang perlu dikhawatirkan mengenai ketersediaan, apalagi kapal lancar keluar masuk, semakin aman lagi," kata Chaidir Char di Pantai Kencana, Jalan Soekarno Hatta Ranai, Kecamatan Bunguran Timur, Kamis (18/6) saat meninjau akivitas penjualan takjil.
Char menyebutkan, kemanan stok sembako itu bukan hanya di kota Ranai atau kecamatan-kecamatan tertentu saja, melainkan diseluruh desa yang ada di Kabupaten Natuna juga aman dari ancaman kekurangan semabako.
Hal ini menurut dia tidak lepas dari lancaranya transportasi dan amannya cuaca laut sehingga para pedagang bahkan masyarakat itu sendiri menyetok barang sejak jauh-jauh hari sebelumnya.
"Intinya kita di Natuna ini tidak akan pernah kekurangan pangan kalau transportasinya lancar, dan kondisi alamnya bersahabat, penyebab kelangkaan yang paling utama dua hal ini. Saya sudah turun ke beberapa desa dan saya sudah menurunkan tim dari Prindag untuk memantau, masyarakat juga sudah menyetok sendiri sembako itu," tegasnya.
Terkait harga menjelang lebaran, Char mengaku sudah berkoordinasi dengan para pedagang agar jangan sampai ada lonjakan harga yang sampai ekstrim, karena kasian masyarakat pembeli. Permintaan itu pun sangat diterima oleh para pedagang.
"Harga juga aman, tidak ada masalah. Kami sudah bincang-bincang dengan para pengusa agar bagaimana harga tetap stabil, para pedagang itu pun juga mamu mempertahankan stabilitas harga, kalau pun ada kenaikan paling kenaikan yang wajar, seperti harga barang naik Rp100, Rp200 atau bahkan hingga Rp1000 masih wajarlah untuk di Natuna," papar Char.
Menurut dia, masyarakat Natuna sejak dahulu tidak terlalu mempermasalahkan harga barang asalkan barang itu ada untuk dibeli. Mereka sepertinya tidak perduli dengan naik turunnya harga.
"Dan kalau urusan harga, masyarakat kita di sini gak ngurus, gak peduli mereka barang itu mau mahal atau murah, yang penting bagi mereka itu ada barang yang dibeli. Dan keberadaan barang itu lah yang secering kali membuat masyarakat ini khawatir," ungkapnya.
Ia berharap ketersediaan barng di stabilitas harga senantiasai berpihak kepada masyarakat agar daya beli dari masyarakat selalu ada, "Kita berharap tol laut bisa segera menjangkau Natuna agar arus keluar masuk barang semakin lancar," harapanya. (fat)
0 komentar:
Post a Comment
silahkan di komentar yaa..............................