Pelanggaran batas wilayah di Blok Ambalat, Kalimantan Utara, kembali
menjadi pemicu ketegangan antara Indonesia dan Malaysia. Jika sebelumnya
Negeri Jiran melanggar wilayah perairan, kali ini mereka menerabas
wilayah udara.
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) menyatakan, hingga saat ini sudah sembilan kali pesawat perang milik Malaysia tersebut masuk ke wilayah udara Indonesia tanpa izin.
Komandan Lanud Tarakan Letkol Penerbang Tiopan Hutapea mengatakan adanya pesawat asing yang memasuki wilayah udara Ambalat dan terpantau Satuan Radar 225 Kosek II, Kohanudnas di Tarakan, Kalimantan Utara.
Menurut komandan satuan radar Mayor Lek M Suarna, pelanggaran wilayah di perbatasan memang seringkali dilakukan oleh pesawat Malaysia.
Atas temuan pelanggaran oleh Malaysia, publik dalam negeri pun bereaksi. Sejumlah pendapat pun dilontarkan oleh sejumlah petinggi negeri. Berikut di antaranya:
Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan akan melayangkan protes kepada Malaysia yang telah melanggar perbatasan. Apalagi, kedua negara telah sepakat menjadikan Ambalat sebagai wilayah dengan status quo.
"Pasti nanti akan diingatkan ya lah. Kita dalam dunia diplomasi ada yang diawali dari soft dulu, kenapa lu mesti begitu, kan gitu," jelas Moeldoko di Istana Presiden, Jakarta, Senin (15/6).
Menurut Moeldoko, sesungguhnya antara Indonesia dan Malaysia telah sepakat agar tidak melanggar atau memasuki Blok Ambalat sehingga memancing perseteruan.
"Sebenarnya kita sudah bersepakat dengan panglima mereka ya untuk masalah Ambalat jangan lagi. Kita anu lah, kita ada di sana gitu. Kita saling menjaga aja. Lu menjaga, saya juga menjaga. Kita sudah sepakat," kata Moeldoko
Lebih lanjut, Moeldoko menegaskan, pihaknya akan segera melayangkan peringatan kepada Malaysia soal insiden tersebut. Kata dia, diplomasi lebih diutamakan agar kedua negara tetap bersahabat dan tidak saling bermusuhan.
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) menyatakan, hingga saat ini sudah sembilan kali pesawat perang milik Malaysia tersebut masuk ke wilayah udara Indonesia tanpa izin.
Komandan Lanud Tarakan Letkol Penerbang Tiopan Hutapea mengatakan adanya pesawat asing yang memasuki wilayah udara Ambalat dan terpantau Satuan Radar 225 Kosek II, Kohanudnas di Tarakan, Kalimantan Utara.
Menurut komandan satuan radar Mayor Lek M Suarna, pelanggaran wilayah di perbatasan memang seringkali dilakukan oleh pesawat Malaysia.
Atas temuan pelanggaran oleh Malaysia, publik dalam negeri pun bereaksi. Sejumlah pendapat pun dilontarkan oleh sejumlah petinggi negeri. Berikut di antaranya:
Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan akan melayangkan protes kepada Malaysia yang telah melanggar perbatasan. Apalagi, kedua negara telah sepakat menjadikan Ambalat sebagai wilayah dengan status quo.
"Pasti nanti akan diingatkan ya lah. Kita dalam dunia diplomasi ada yang diawali dari soft dulu, kenapa lu mesti begitu, kan gitu," jelas Moeldoko di Istana Presiden, Jakarta, Senin (15/6).
Menurut Moeldoko, sesungguhnya antara Indonesia dan Malaysia telah sepakat agar tidak melanggar atau memasuki Blok Ambalat sehingga memancing perseteruan.
"Sebenarnya kita sudah bersepakat dengan panglima mereka ya untuk masalah Ambalat jangan lagi. Kita anu lah, kita ada di sana gitu. Kita saling menjaga aja. Lu menjaga, saya juga menjaga. Kita sudah sepakat," kata Moeldoko
Lebih lanjut, Moeldoko menegaskan, pihaknya akan segera melayangkan peringatan kepada Malaysia soal insiden tersebut. Kata dia, diplomasi lebih diutamakan agar kedua negara tetap bersahabat dan tidak saling bermusuhan.
0 komentar:
Post a Comment
silahkan di komentar yaa..............................