PALEMBANG - Entah mimpi apa Hendra (30), seorang sales mobil yang sehari-hari berkeliling menjajakan mobil dari perusahaannya ini.
Tanpa sengaja, lantaran menawarkan mobil ke seorang dokter di Jalan Veteran kawasan Kecamatan Ilir Timur I, ia menemukan bongkahan batu yang diduga batu akik jenis bio solar.
Batu berwarna cokelat putih dan hitam sekilas mirip kayu ini ia temukan di semak belukar dekat rumah dokter yang memesan mobil darinya.
"Saya itu dipanggil customer saya, dia mau pesan mobil. Ketika sudah asik cerita, pelanggang saya yang merupakan seorang dokter itu memperlihatkan bongkahan batu kecil yang menurut pelanggan saya ada ditemukan dibelakang rumahnya. Karena penasaran, kemudian disemak-semak belakang rumah dokter itu saya cari ternyata ada terkubur didalam tanah, saya gali dan saya ambil," ujarnya bercerita, kemarin
Hendra yang tercatat sebagai warga Jalan Swadaya Rt/Rw 43/13, Kecataman Sukarami ini mengaku sangat senang, niatnya ingin membahagiakan istri dan anaknya yang masih berumur satu tahun mungkin akan segera terkabul. Batu bio solar yang terbilang langkah dan memiliki harga cukup mahal itu, ingin Ia jual dan dijadikan modal usaha.
Istrinya yang merupakan seorang guru honorer, dan dirinya seorang sales seringkali penghasilan keduanya tidak cukup untuk hidup sehari-hari. Rencananya, batu yang memiliki berat 80 kilogram, panjang 50 centimeter x 20 centimeter dengan diameter 30 centimeter itu akan Ia bawa ke Gemologi (ahli batu) untuk diuji, apakah benar itu bio solar, setelah itu baru akan jual bagi kolektor yang berminat.
"Yah kalau sudah ada sertifikatnya kan jelas, saya mau jual mas. Mungkin saja ini cara Allah memberi saya rezeki, apalagi selama ini saya hidup pas-pasan, rumah masih ngontrak, istri saya masih guru honor," ujar ayah satu anak ini
ika itu batu, istrinya yang semula marah langsung tersenyum. "Kak kenapa bawa kayu malam-malam?, mengotori rumah saja," kata Hendra menirukan pertanyaan istrinya
Diceritakanya, memang selain sebagai seorang sales Ia pun berdagang batu akik, jadi sambil menawarkan mobil ke pelanggan-pelanggan Ia menawarkan batu-batu akik.
"Itulah mas, saya yakin itu bio solar karena ketika saya senter tembus dan bewarna merah, saya berharap nanti sudah di sertifikat benar-benar bio solar," harapnya
Bahkan, Hendra telah menghayalkan jika batu temuanya tersebut laku dengan harga cukup tinggi Ia ingin membeli mobil pick up berbisnis. Selain itu Ia ingin menyumbangkan sebagian untuk panti asuhan.
"Yah kalau lihat di telivisi kemarin, bio solar dengan berat 100 kilogram kan laku Rp 300 juta, Ia kalu ini laku sekisaran seperti itu, saya ingin beli mobil untuk usaha dan saya ingin menyumbang panti asuhan," ucapnya
Sementara itu, Sekretaris Sriwijaya Gems Comunity (SGC) Ari Hasan Muhammad menerangkan, jika batu yang ditemukan Hendra tersebut merupakan batu jenis fosil kayu, yang merupakan perubahan kayu terus membeku menjadi batu.
"Tapi kalau lihat dari serat batu itu, ini bukanlah batu dari Palembang, tapi batu daerah lain yang digunakan untuk menimbun atau bagaimana sehingga ada si Palembang. Karena pada dasarnya Palembang tidak memiliki batu alam," pungkasnya.
sumber
Tanpa sengaja, lantaran menawarkan mobil ke seorang dokter di Jalan Veteran kawasan Kecamatan Ilir Timur I, ia menemukan bongkahan batu yang diduga batu akik jenis bio solar.
Batu berwarna cokelat putih dan hitam sekilas mirip kayu ini ia temukan di semak belukar dekat rumah dokter yang memesan mobil darinya.
"Saya itu dipanggil customer saya, dia mau pesan mobil. Ketika sudah asik cerita, pelanggang saya yang merupakan seorang dokter itu memperlihatkan bongkahan batu kecil yang menurut pelanggan saya ada ditemukan dibelakang rumahnya. Karena penasaran, kemudian disemak-semak belakang rumah dokter itu saya cari ternyata ada terkubur didalam tanah, saya gali dan saya ambil," ujarnya bercerita, kemarin
Hendra yang tercatat sebagai warga Jalan Swadaya Rt/Rw 43/13, Kecataman Sukarami ini mengaku sangat senang, niatnya ingin membahagiakan istri dan anaknya yang masih berumur satu tahun mungkin akan segera terkabul. Batu bio solar yang terbilang langkah dan memiliki harga cukup mahal itu, ingin Ia jual dan dijadikan modal usaha.
Istrinya yang merupakan seorang guru honorer, dan dirinya seorang sales seringkali penghasilan keduanya tidak cukup untuk hidup sehari-hari. Rencananya, batu yang memiliki berat 80 kilogram, panjang 50 centimeter x 20 centimeter dengan diameter 30 centimeter itu akan Ia bawa ke Gemologi (ahli batu) untuk diuji, apakah benar itu bio solar, setelah itu baru akan jual bagi kolektor yang berminat.
"Yah kalau sudah ada sertifikatnya kan jelas, saya mau jual mas. Mungkin saja ini cara Allah memberi saya rezeki, apalagi selama ini saya hidup pas-pasan, rumah masih ngontrak, istri saya masih guru honor," ujar ayah satu anak ini
ika itu batu, istrinya yang semula marah langsung tersenyum. "Kak kenapa bawa kayu malam-malam?, mengotori rumah saja," kata Hendra menirukan pertanyaan istrinya
Diceritakanya, memang selain sebagai seorang sales Ia pun berdagang batu akik, jadi sambil menawarkan mobil ke pelanggan-pelanggan Ia menawarkan batu-batu akik.
"Itulah mas, saya yakin itu bio solar karena ketika saya senter tembus dan bewarna merah, saya berharap nanti sudah di sertifikat benar-benar bio solar," harapnya
Bahkan, Hendra telah menghayalkan jika batu temuanya tersebut laku dengan harga cukup tinggi Ia ingin membeli mobil pick up berbisnis. Selain itu Ia ingin menyumbangkan sebagian untuk panti asuhan.
"Yah kalau lihat di telivisi kemarin, bio solar dengan berat 100 kilogram kan laku Rp 300 juta, Ia kalu ini laku sekisaran seperti itu, saya ingin beli mobil untuk usaha dan saya ingin menyumbang panti asuhan," ucapnya
Sementara itu, Sekretaris Sriwijaya Gems Comunity (SGC) Ari Hasan Muhammad menerangkan, jika batu yang ditemukan Hendra tersebut merupakan batu jenis fosil kayu, yang merupakan perubahan kayu terus membeku menjadi batu.
"Tapi kalau lihat dari serat batu itu, ini bukanlah batu dari Palembang, tapi batu daerah lain yang digunakan untuk menimbun atau bagaimana sehingga ada si Palembang. Karena pada dasarnya Palembang tidak memiliki batu alam," pungkasnya.
sumber
0 komentar:
Post a Comment
silahkan di komentar yaa..............................